Tugas PBSI Sastra, Karangan, dan Paragraf
Nama: Vita Ajeng Sari
Kelas: X MIPA 1
Tanggal: 17 Maret 2022
✍️Pengertian Sastra menurut pendapat para ahli. Minimal 16 pendapat para ahli. (yang sudah direvisi)
1. Menurut Semi,
Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya menggunakan bahasa sebagai mediumnya.
2. Menurut Mursal Esten,
Sastra atau Kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia (masyarakat) melalui bahasa sebagai medium dan memiliki efek yang positif terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan).
3. Menurut Ahmad Badrun,
Sastra ialah kegiatan seni yang menggunakan bahasa dan garis simbol-simbol lain sebagai alat dan bersifat imajinatif.
4. Menurut Engleton,
Sastra adalah karya tulisan yang halus (belle letters) adalah karya yang mencacatkan bentuk bahasa harian dalam berbagai cara dengan bahasa yang dipadatkan, didalamkan, dibelitkan, dipanjang tipiskan dam diterbalikan, dijadikan ganjil.
5. Menurut Aristoteles,
Sastra sebagai kegiatan lainnya melalui agama, ilmu pengetahuan dan filsafat.
6. Menurut Panuti Sudjiman,
Sastra sebagai karya lisan dan tulisan yang memiliki keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya.
7. Menurut Plato,
Sastra adalah hasil peniruan atau gambaran dari kenyataan (Mimesis). Sebuah karya sastra harus merupakan peneladanan alam semesta dan sekaligus merupakan model kenyataan. Oleh karena itu, nilai sastra sastra semakin rendah dan jauh dari dunia ide.
8. Menurut Taum,
Sastra adalah karya cipta atau fiksi yang bersifat imajinatif” atau “sastra adalah penggunaan bahasa yang indah dan berguna yang menandakan hal-hal lain”.
9. Menurut Robert Scholes,
Sastra itu sebuah kata bukan sebuah benda.
10. Menurut Sapardi,
Dia memaparkan bahwa sastra itu adalah sebuah lembaga sosial yang menggunakan nahasa sebagai medium. Bahasa itu sendiri merupakan ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan dan kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan sosial.
11. Menurut Mukarovsky, E.E. Cummings, dan Sjklovski,
Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan emosi yang spontan yang mampu mengungkapkan aspek estetik baik antara aspek kebahasaan maupun aspek makna.
12. Menurut Lefevere,
Menurutnya, Sastra adalah deskripsi pengalaman kemanusiaan yang memiliki dimensi personal dan sosial sekaligus serta pengetahuan kemanusiaan yang sejajar dengan bentuk hidup itu sendiri.
13. Menurut Wellek dan Warren,
Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sederetan karya seni.
14. Menurut Tarin,
Sastra adalah obyek dari gejolak emosional penulis dalammengungkapkan, seperti perasaan sedih, frustasi, gembira, dan sebagainya.
15. Menurut Sumarno,
Sastra merupakan pengalaman ekspresi pribadi manusia berupa, pikiran, perasaan, ide, semangat, iman, dalam bentuk gambar yangmembangkitkan tarik beton dengan alat bahasa.
16. Menurut Sumardjo dan Saini,
Sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa.
✍️Macam-macam karya sastra: pengertian dan contohnya. (yang sudah direvisi)
1. Novel, sebuah karya sastra yang berbentuk buku, novel merupakan karangan fiktif yang berbentuk prosa. Novel biasanya menceritakan kisah hidup seseorang yang diceritakan secara panjang. Novel memiliki alur instrinsik dan ekstrinsik. Contohnya adalah novel Laskar Pelangi - Andrea Hirata
4. Cerita pendek atau cerpen merupakan cerita singkat fiktif. Cerpen berisi sebuah cerita dan juga terdapat konflik didalamnya, namun konflik tersebut tidak dikembangkan. Sehingga isi dari cerpen tidak lebih dari 10.000 kata. Contohnya A.A Navis - Robohnya Surau Kami.
5. Drama merupakan bentuk karya seni yang ditampilkan melalui sebuah pentas seni atau pentas drama. Drama juga berisi cerita fiktif yang menggambarkan kehidupan tokoh melalui dialog-dialog yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Sehingga drama bukanlah jenis karya sastra tulis melainkan sebuah karya sastra yang dipentaskan. Contohnya OEDIPUS REX KARYA SHOPOCLES.
6. Prosa adalah salah satu jenis karya sastra yang berbentuk karangan atau tulisan suatu peristiwa, masalah atau topik tertentu. Prosa disajikan dalam bentuk narasi. Contohnya The Davinci Code’ karya Dan Brown
7. Roman merupakan cerita tentang kepahlawanan atau tentang percintaan. Roman memiliki unsur cerita yang sama dengan novel hanya saja terdapat perbedaan yaitu roman lebih panjang daripada novel. Contohnya Roman ‘Salah Asuhan’ karya Abdul Muis.
8. Biografi merupakan jenis karya sastra yang berisi tentang perjalanan kisah hidup seseorang. Biografi bisanya berisi kisah hidup seseorang yang terkenal atau memiliki pengaruh besar sehingga semua karya atau perjalanan hidupnya dapat menginspirasi. Contohnya Biografi RA. Kartini.
✍️Unsur-unsur yang membangun sebuah karya sastra: macam-macamnya, dan pengertiannya.
Pada dasarnya karya sastra dibangun oleh dua unsur, yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Yang termasuk dalam unsur intrinsik adalah tema, alur, tokoh, penokohan, latar/setting, sudut pandang dan amanah.
1. Tema
Setiap fiksi haruslah mempunyai dasar atau tema yang merupakan sasaran tujuan. Penulis menuliskan watak para tokoh dalam karyanya dengan dasar tersebut. Dengan demikian tidaklah berlebihan kalau dikatakan bahwa tema merupakan hal yang paling penting dalam seluruh cerita. Tema adalah pandangan hidup yang tertentu atau perasaan mengenai kehidupan yang membentuk gagasan utama dari suatu karya sastra . Scharbach (dalam Nurasiah, 2006: 11), mengatakan bahwa istilah tema berasal dari bahasa latin yaitu tempat untuk meletakkan suatu perangkat. Jadi tema adalah ide sebuah cerita atau sesuatu yang menjadi pengarang yang dibeberkan melalui tindakan-tindakan tokoh cerita itu terutama tokoh utama. Tema yang baik harus bersama di dalam unsur cerita.
2. Alur
Alur adalah rangkaian cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita (Aminuddin 2002: 83). Menurut Sukade ( 1987: 3), alur mula-mula dikaitkan dengan unsure cerita atau pencerita, kemudian berkembang sebagai akibat logis dari berbagai unsur secara kompleks. Menurut Hayati dan Winarno (1990: 10), alur adalah rangkaian peristiwa atau kejadian yang sambung menyambung dalam suatu cerita. Dengan demukian alur merupakan suatu jalur lintasan atau urutan suat peristiwa yang berangkai sehingga menghasilkan suatu cerita.
Pengarang mengkomunikasikan novelnya melalui tokoh-tokohnya. Tokoh ini melaksanakan peran masing-masing sehingga timbul situasi konflik menurut Ginarsa (1989: 11), adanya alur disebabkan oleh terbentuknya kekuatan-kekuatan yang terjadi karena adanya masalah yang perlu diselesaikan.
3. Tokoh
Peristiwa dalam karya fiksi seperti halnya dalam peristiwa dalam kehidupan sehari-hari selalu diembang oleh tokoh-tokoh atau pelaku-pelaku tertentu. Pelaku yang mengembang peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu menjalin suatu cerita disebut tokoh. Sedangkan cara pengarang menampilkan tokoh atau disebut penokohan.
Menurut Santoso (1995:106-107), tokoh adalah pelaku yang memainkan peran dalam cerita rekaan. Pada umumnya tokoh dalam cerita rekaan adalah manusia, tetapi dapat pula tokoh yang berwujud binatang, benda-benda, tumbuhan, dewa, jin, dan roh yang diinsankan.
Tokoh dalam cerita fiksi dapat dibedakan beberapa jenis penamaan berdasarkan dari sudut nama penamaan itu dilakukan. Tokoh utama atau tokoh protagonis adalah tokoh yang diutamakan penceritanya dalam novel yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian. Sedangkan tokoh kedua atau tokoh antagonis adalah tokoh atau pelaku yang menyambungi atau membayang-bayangi bahkan menjadi musuh tokoh utama.
Tokoh penyebab terjadi konflik disebut tokoh antagonis. Tokoh protagonis secara langsung ataupun tidak langsung bersifat fisik atau batin.
4. Penokohan
Penokohan yang ditemukan dalam cerita fiksi adalah pelaku imajinatif, pelaku yang ada dalam benak pengarang. Pelaku imajinatif itu tidak akan dijumpai sekalipun dicari di seluruh dunia. Pelaku imajinatif tidak dapat ditangkap oleh alat indera. Ia hanya dapat ditangkap oleh daya imajinasi seseorang melalui raut muka, bentuk tubuh dan perilakunya. Karakter tokoh atau pelaku dapat dikenal lewat penggambaran baik yang dilakukan pengarang pencerita maupun oleh pelaku.
Hayati dan Winarno (1990: 1), mengungkapkan bahwa dalam penggambaran, seorang pengarang dapat melakukannya dengan dua cara yaitu secara eksposisi dan dramatik. Cara eksposisi, yaitu penggambaran tokoh dikatakan memiliki sifat-sifat yang sama jika sifat-sifat yang sama itu memiliki bersifat lahiriah maupun batinia. Misalnya pengarang menggambarkan kondisi badannya, umumnya kesukaannya, kesopanannya dan sebaliknya. Sebaliknya cara dramatik, yaitu pengarang secara tidak langsung menjelaskan sifat-sifat atau watak tokoh tatapi hanya memberikan gambaran berupa tindakan atau gerak-gerik seorang tokoh.
Jadi, penokohan atau karakter adalah pengembangan watak yang meliputi pandangan, perilaku, keyakinan dan kebiasaan yang dimiliki para tokoh yang mempunyai tempat tersendiri dalam suatu karya sastra.
5. Latar/setting
Latar adalah keterangan mengenai waktu, ruang dan suasana terjadinya suatu kejadian. Menurut Suroto (1989: 94), latar adalah penggambaran situasi, tempat dan waktu serta suasana terjadinya peristiwa.
Hudson (dalam Nurasiah 2006: 14), membedakan latar sosial dan latar fisik. Latar sosial mencakup penggambaran keadaan mastarakat, kelompok-kelompok sosial dan sikap-sikapnya, adat, kebiasaan, cara hidup, bahasa dan sebagainya yang melatari peristiwa. Adapun yang dimaksud latar fisik adalah tempat wujud fisiknya, yaitu bangunan, daerah, dan sebagainya.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa latar adalah segala mengenai waktu dan ruang (tempat), dan suasana terjadinya peristiwa serta memiliki fungsi fisikal dan fungsi psikologis yang dilukiskan dalam suatu karya sastra. Sebuah karya sastra yang berlatar lengkap memiliki aspek-aspek tersebut sehingga jelas kepada pembaca tentang kapan, di mana, dam bagaimana peristiwa itu diceritakan terjadi.
6. Sudut Pandang (Point of view)
Sudut pandang adalah cara pengarang menampilkan pelaku dalam cerita termasuk diri pengarang itu sendiri. Sudut pandang cerita itu menyatakan bagaiman fungsi pengisah (pengarang) dalam sebuah cerita, apakah ia mengambil seluruh bagian langsung dalam seluruh peristiwa atau sebagai pengamat terhadap objek dari seluruh tindakan-tindakan dalam cerita itu. Pengarang dapat bertindak sebagai tokoh utama yaitu mengisahkan adegan dengan menggunakan kata ganti orang pertama (aku, kami). Pengarang dapat juga sebagai pengamat dengan menggunakan kata ganti orang kedua (kau, kamu).
7. Amanah
Amanah adalah gagasan yang mendasari karya sastra atau pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengar. Menurut Sudjiman (1992: 57), amanah adalah suatu ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan pengarang yang diangkat dari sebuah karya sasrta.
✍️Karangan: pengertian, jenis-jenis karangan, dan contohnya.
Karangan adalah sebuah karya tulis untuk mengutarakan gagasan atau ide yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Berikut adalah beberapa pengertian karangan menurut para ahli.
Karangan adalah hasil akhir dari aktivitas menyusun kata, kalimat, serta alinea guna memaparkan atau membahas topik dan tema tertentu (Finoza 2004).
Karangan adalah menulis atau mengarang yang pada dasarnya adalah mewujudkan gagasan, maksud gagasan, perasaan harapan, kehendak, serta informasi ke dalam tulisan kemudian dikirim kepada orang lain (Syafie’ie 1988).
Menulis atau mengarang adalah proses memaparkan suatu bahasa sehingga pesan yang diutarakan oleh penulis dapat dimengerti pembaca (Tarigan 1986).
Semua pendapat tersebut di atas sama-sama mengarah pada pengertian karangan adalah kegiatan menulis sebagai proses melambangkan bunyi-bunyi tuturan berdasarkan aturan-aturan tertentu.
Artinya, segala ide, pikiran, dan gagasan yang ada pada pikiran penulis dinyatakan dengan menggunakan simbol-simbol bahasa yang telah diatur.
Lewat simbol-simbol tersebut pembaca dapat mengerti apa yang disampaikan sang penulis.
Menyajikan gagasan secara tertulis atau mengarang bukanlah hal yang mudah.
Di samping dituntut kekuatan berpikir yang layak, juga dituntut berbagai aspek lainnya, misalnya seperti kemahiran materi tulisan, pengetahuan bahasa tulis, dan motivasi yang kuat.
Guna menciptakan tulisan yang baik, setiap penulis harusnya memiliki tiga kecakapan dasar dalam menulis, yaitu kecakapan berbahasa, kecakapan penyajian, dan kecakapan pewajahan. Ketiga kecakapan ini harus saling menopang atau isi-mengisi.
Kegagalan dalam salah satu bagian saja dapat menimbulkan gangguan dalam mencurahkan ide secara tertulis (Semi 2003).
Berikut ini penjelasan jenis karangan disertai dengan ciri-ciri dan contohnya.
1. Karangan Narasi
Karangan narasi adalah salah satu jenis karangan/karya tulis yang berupa rangkaian peristiwa baik fiksi maupun non fiksi yang disampaikan sesuai dengan urutan waktu yang sistematis dan logis. Pada karangan narasi terdapat tahapan-tahapan peristiwa yang jelas, dimulai dari perkenalan, timbul masalah, konflik, penyelesaian dan penutup.
Ciri-ciri karangan narasi:
1. Menyajikan suatu cerita yang berupa berita, peristiwa, pengalaman yang menarik kepada pembaca;
2. Cerita-cerita tersebut disajikan dengan urutan kronologis yang jelas;
3. Ada konflik dan tokoh yang menjadi inti dari sebuah karangan;
4. Memiliki setting yang disampaikan dengan jelas;
5. Bertujuan untuk menghibur pembaca dengan cerita-cerita yang disampaikan.
Contoh karangan narasi:
Berkunjung ke Rumah Saudara
Hari Kamis kemarin aku bersama keluarga pergi ke Surabaya untuk berkunjung ke rumah saudara. Rencana awalnya pemberangkatan dari Kota Semarang naik bus, berhenti di terminal. Dilanjutkan naik angkot menuju rumah saudara yang lokasinya di pinggiran Kota Surabaya. Namun rencana ini akhirnya tertunda karena sopir angkot mogok beroperasi. Akhirnya kami harus menggunakan alat transportasi lainnya.
2. Karangan Deskripsi
Karangan deskripsi adalah suatu bentuk karya tulis yang menggambarkan atau melukiskan suatu objek maupun benda kepada pembaca seolah-olah pembaca merasakan, melihat atau mengalami sendiri topik di dalam tulisan.
Ciri-ciri karangan deskripsi:
1. Menggambarkan suatu objek dengan sejelas-jelasnya kepada para pembaca;
2. Melibatkan observasi panca indera;
3. Metode penulisan menggunakan cara objektif, subjektif, atau kesan pribadi penulis terhadap suatu objek.
Contoh karangan deskripsi:
Makna Warna pada Tubuh Ikan
Ikan menggunakan warna-warna ditubuhnya sebagai alat komunikasi, misalnya untuk memperingatkan pemangsa seperti ikan-ikan predator agar tidak mendekat karena ia beracun. Bentuk ini bisa kita lihat pada ikan buntal tanduk yang berwarna mencolok dengan pola dan bintik-bintik merah, biru, dan kuning.
Cara yang hampir sama digunakan oleh ikan gobi bermata ketam (Signigobus Biocellatus) dan ikan kambing (Pomacenthus Imperator). Ikan gobi mempunyai tanda mata ganda disiripnya. Saat diserang ia akan memperlihatkan “mata” tersebut untuk menakut-nakuti penyerangnya hingga pergi menjauh. Ikan kambing memiliki warna sangat menyala. Warna tersebut digunakan untuk menakut-nakuti pesaing yang berada di wilayah yang dijaganya.
Selain memberi peringatan, warna pada ikan-ikan juga digunakan untuk menarik pasangannya. Ketika menunjukkan warna khasnya yang indah, pasangan akan berdatangan menghampiri.
dikutip dari Majalah Bobo
3. Karangan Eksposisi
Karangan eksposisi adalah jenis karangan yang berisi tentang penjelasan-penjelasan maupun pemaparan mengenai suatu informasi kepada pembaca. Tujuan karangan ini adalah untuk memberikan informasi yang sejelas-jelasnya kepada pembaca.
Ciri-ciri karangan eksposisi:
1. Menyajikan atau menyampaikan sebuah informasi kepada pembaca;
2. Informasi yang disajikan bersifat fakta atau benar-benar terjadi;
3. Tidak berusaha mempengaruhi pembaca;
4. Menjelaskan sebuah proses atau analisa suatu topik.
Contoh karangan eksposisi:
Uang Karatal dan Uang Giral
Uang merupakan alat tukar atau alat jual beli yang digunakan manusia pada zaman modren seperti saat ini, setiap Negara memiliki mata uang yang berbeda-beda setiap mata uang digunakan untuk transaksi di Negaranya masing-masing . karena pada saat ini kita tidak mungkin lagi melakukan sistem barter seperti zaman dahulu, uang terdiri dari dua jenis , uang kartal dan uang giral. Uangf kartal yaitu, uang yang di gunakan untuk membeli/memenuhi kebutuhan sehari-hari yaitu uang kertas dan uang logam, sedangkan uang giral merupakan uang yang digunakan untuk transaksi yang lumayan besar biasanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan atau lebih bersifat jangka panjang yaitu surat-surat berharga contoh: cek, kartu kredit, buku tabungan, saham dan lain sebagainya.
dikutip dari: katapengertian.com
4. Karangan Argumentasi
Karangan argumentasi adalah jenis karangan yang berisi pendapat atau argument penulis tentang suatu hal. Karangan ini bertujuan untuk meyakinkan pembaca agar memiliki pandangan yang sama akan suatu hal dengan pandangan penulis.
Ciri-ciri karangan argumentasi:
1.Terdapat pendapat-pendapat penulis mengenai suatu topik yang sedang di bahas.
2. Pendapat-pendapat tersebut di lengkapi dengan pembuktian-pembuktian yang berupa fakta, data, contoh, maupun grafik.
3. Bertujuan untuk menyakinkan pembaca dengan menggunakan logika dan penalaran sebagai landasan berfikirnya.
4. Pengarang menghindari keterlibatan emosi dalam menyampaikan pendapatnya.
Contoh karangan argumentasi:
Manfaat Internet
Internet merupakan suatu teknologi canggih yang diciptakan untuk memudahkan seluruh kehidupan manusia dengan akses informasi yang tidak terbatas dan cepat. Namun, sayangnya manfaat-manfaat yang disediakan oleh internet belum sepenuhnya dapat dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Dari sekitar 300 juta penduduk di Indonesia hanya separuhnya saja yang mengerti cara menggunakan dan memetik manfaat dari internet. Padahal, jika dimanfaatkan dengan bijak, banyak sekali manfaat-manfaat yang bisa kita rasakan.
Manfaat yang pertama adalah internet bisa digunakan sebagai sarana untuk bisnis. Luasnya jangkaun internet bisa digunakan sebagi sarana promosi produk yang ampuh. Selain cepat memasarkan bisnis di internet juga gratis, jadi kita tidak perlu membayar baiaya tambahan untuk promosi.
Tidak hanya untuk berbisinis, Internet juga dapat dijadikan sumber informasi yang ampuh. Internet dapat menghubungkan setiap orang dari belahan dunia manapun sehingga kita bisa bertukar informasi dengan mereka. Namun, janganlah langsung percaya dengan berita yang ada di Internet. Sebaiknya ceklah terlebih dahulu kebenarannya.
Itulah sebagian dari manfaat internet yang dapat kita ambil manfaatnya. Oleh kerena itu gunakanah internet sebijaksana dan sebaik mungkin agar kita mendapatkan manfaat dan terhindar dari pengaruh buruk internet.
dikutip dari : kelasindonesia.com
5. Karangan Persuasi
Karangan persuasi adalah salah satu bentuk karya tulis yang berisi ajakan-ajakan kepada para pembaca untuk melakukan atau mempercayai suatu hal. Sama halnya dengan karangan argumentasi, karangan persuasi juga dilengkapi dengan pendapat-pendapat penulis yang disertai dengan pembuktian agar pembaca yakin dan mau mengikuti apa yang disampaikan oleh penulis. Karena sifatnya yang berupa ajakan, karangan ini bertujuan untuk meyakini pembaca yang disampaikan oleh penulis untuk melakukan atau mempercayai sesuatu.
Ciri-ciri karangan persuasi:
1. Karangan ini bersifat mengajak para pembaca
2. Memiliki alasan-alasan yang kuat berupa data, fakta, dan lain-lain untuk meyakinkan pembaca.
3. Karangan ini berusaha menghindari konflik agar pembaca tidak kehilangan kepercayaan.
4. Karangan ini berusaha mendapatkan kesepakatan atau kepercayaaan antara penulis dan pembaca.
Contoh karangan persuasi:
Menjaga Persatuan
Saudaraku tercinta, marilah kita menjaga semangat persatuan antar sesama bangsa. Sebagai generasi muda kita jangan sampai mudah terpengaruh oleh pihak-pihak lain yang ingin memecah belah kita. Apabila kita sudah terpecah, maka pihak lain akan masuk dengan mudah dan mengambil alih bangsa ini. Oleh karena itu, marilah kita bangun kembali semangat persatuan yang sempat hilang dari dalam diri kita. Jangan lagi ada perselisihan antar suku dan agama karena sesungguhnya kita adalah satu yaitu Bangsa Indonesia.
✍️Paragraf: pengertian, jenis-jenis paragraf, dan contohnya.
Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utamanya
1. Paragraf Deduktif
Yang dimaksud dengan sebuah paragraf deduktif adalah sebuah paragraf yang dimulai dengan mengungkapkan persoalan pokok yang kemudian diikuti dengan beberapa kalimat penjelas di belakangnya. Untuk paragraf deduktif ini, contohnya sebagai berikut:
- Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya untuk membuka usaha baru.
- Merk smartphone sekarang banyak sekali pilihannya seiring bertambahnya perusahaan teknologi yang berdiri. Ada beberapa merk smartphone yang terkenal di antara kita contohnya Samsung, Apple, Xiaomi dan Oppo. Meskipun begitu janganlah menghamburkan uang untuk membeli smartphone yang tidak kita butuhkan, belilah sesuai dengan kebutuhan.
2. Paragraf Induktif
Paragraf ini sendiri merupakan sebuah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan beberapa penjelasannya terlebih dahulu, lalu diakhiri dengan kalimat topik. Contoh dari kalimat induktif adalah:
- Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancar. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang paling efektif dan efisien.
- Perkembangan game pada zaman ini sangatlah pesat, kita mengenal game PS4 seperti GTA, PES, FIFA dan game yang bisa dimainkan di smartphone. Bermain permainan semacam itu memang sangat mengasyikkan, grafiknya yang sudah mendekati nyata terlebih bisa bermain secara online bersama dengan yang lainnya.
Waktu demi waktu tak terasa kita tenggelam dalam permainan tersebut. Berbeda waktu kita SD, mungkin kita hanya mengenal PS 1 dan grafiknya biasa-biasa saja atau permainan di Hp yang Cuma berukuran paling besar 1 MB.
3. Paragraf Campuran
Jenis-jenis paragraf lainnya yang berdasarkan letak dari kalimat utama tersebut adalah paragraf campuran. Paragraf yang satu ini diawali dengan menjelaskan sebuah persoalan pokok atau kalimat topik. Selanjutnya, diikuti dengan kalimat penjelas dan diakhiri dengan menggunakan kalimat topik.
Nah, untuk kalimat topik yang terdapat pada akhir paragraf ini merupakan sebuah penegasan dari kalimat topik yang terdapat di awal paragraf. Untuk contoh dari paragraf campuran yang satu ini adalah sebagai berikut.
- Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apapun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
- Dalam kehidupan ini, kita tidak bisa hidup tanpa adanya udara. Udara merupakan sumber kehidupan ini selain air, silahkan kamu coba bagaimana rasanya menahan nafas selama setengah jam, pasti tubuh kita melemah dan mau pingsan.
Komentar
Posting Komentar