Tugas PBSI
Nama: Vita Ajeng Sari
Kelas: X MIPA 1
Absen: 35
Bab II MENGEMBANGKAN PENDAPAT DALAM EKSPOSISI
A. Menginterpretasi Makna dalam Teks Eksposisi
Kegiatan 1: Mengidentifikasi Tesis, Argumentasi, dan Rekomendasi dalam Teks Eksposisi
Tugas halaman 53 (nomor 1 dan 2)
1. Sebelum mendengarkan pidato berjudul 'Bahaya Narkoba' cermatilah pertanyaan-pertanyaan umum berikut ini
a) Masalah apa yang dibahas dalam pidato tersebut?
Jawab: masalah yang dibahas adalah narkoba
b) Apa pendapat pembicara tentang budaya narkoba?
Jawab: narkoba telah menjadi ancaman yang sangat mengerikan bagi generasi muda yang berarti juga menjadi ancaman bagi keberlangsungan bangsa Indonesia
c) Bagaimana cara pembicara memperkuat pendapatnya?
Jawab: dengan memberikan argumen berupa fakta-fakta dan alasan-alasan yang logis
d) Argumen apa yang digunakan pembicara untuk menguatkan pendapatnya?
Jawab: salah satunya adalah jumlah penyalah guna narkoba sebanyak 7 juta orang, dan sebagian besar di antaranya adalah para pelajar SMP, SMA, bahkan SD.
2. Catatlah informasi penting yang kamu temukan selama mendengarkan pembacaan pidato tersebut
Jawab: narkoba tidak hanya berbahaya bagi diri sendiri bahkan dapat berakibat pada orang lain. Narkoba juga dapat menghancurkan sendi-sendi pembangunan nasional. Upaya menghindari narkoba antara lain dari diri sendiri, meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dan menjauhkan diri dari perbuatan tercela.
Tugas halaman 56 (tabel)
• Pendapat yang disampaikan:
Narkoba berbahaya bagi generasi muda
Argumen yang disampaikan:
1. Jumlah penyalah guna narkoba sebanyak 7 juta orang, dan sebagian besar di antaranya adalah para pelajar SMP, SMA bahkan SD.
2. Efek kerusakan akibat narkoba ini tidak hanya mengenai diri sendiri, tetapi juga orang-orang di sekitarnya.
3. Bahaya narkoba berdampak secara ekonomi dan juga pertahanan dan keamanan sosial.
• Pendapat yang disampaikan:
Rekomendasi
Argumen yang disampaikan:
Generasi muda, calon penerus seharusnya kita menyiapkan diri menjadi generasi yang berkualitas dengan tiga cara.
Tugas: Halaman 56
Bacalah teks 'Pembangunan dan Bencana Lingkungan'' berikut ini kemudian kerjakan tugas-tugas dibawahnya.
1. Apakah gagasan atau pendapat yang disampaikan penulis dalam teks tersebut?
Jawab: pendapat yang disampaikan adalah bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang serius.
2. Argumen apa yang disampaikan oleh penulis untuk mendukung pendapatnya?
Jawab: salah satunya adalah enam masalah lingkungan yang utama tersebut adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam, perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, serta peningkatan polusi dan kemiskinan.
3. Apakah rekomendasi yang disampaikan oleh penulis?
Jawab: harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.
Kegiatan 2: Membedakan Fakta dan Opini
Tugas halaman 59
Bacalah kembali teks eksposisi berjudul 'Pembangunan dan Bencana Lingkungan'. Kemudian, datalah 3 kalimat fakta dan tiga kalimat opini.
1. Kalimat fakta: Enam masalah lingkungan yang utama tersebut adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam, perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, serta peningkatan polusi dan kemiskinan.
Kalimat opini: Dari hal itu, dapat dibayangkan betapa besar kerusakan alam yang terjadi karena jumlah populasi yang besar, konsumsi sumber daya alam dan polusi yang meningkat, sedangkan teknologi saat ini belum dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.
2. Kalimat fakta: Sebagai contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakan terjadi penebangan hutan seluas 3.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas kota Jakarta). Hal ini juga diikuti oleh punahnya flora dan fauna langka.
Kalimat opini: Seharusnya, konsep pembangunan adalah memenuhi kebutuhan manusia saat ini dengan mempertimbangkan kebutuhan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya.
3. Kalimat fakta: Pada tahun 2005-2006 tercatat, telah terjadi 330 bencana banjir, 69 bencana tanah longsor, 7 bencana letusan gunung berapi, 241 gempa bumi, dan 13 bencana tsunami. Bencana longsor dan banjir itu disebabkan oleh perusakan hutan dan pembangunan yang mengabaikan kondisi alam.
Kalimat opini: Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.
Tugas 1: halaman 61
1. Temukan pendapat dan argumen yang disampaikan penulis dalam eksposisi di atas dengan mengisi tabel berikut ini.
• Pendapat: Permasalahan seputar lingkungan hidup selalu terdengar mengemuka.
Argumen: Kejadian demi kejadian yang dialami di dalam negeri telah memberi dampak yang sangat besar. Tidak sedikit kerugian yang dialami, termasuk nyawa manusia.
• Pendapat: Upaya rekonsiliasi menjadi suatu sumbangan positif yang perlu disadari.
Argumen: Tanpa sikap rekonsiliasi, kejadian-kejadian alam sebagai akibat kerusakan lingkungan hidup hanya akan menjadi langganan yang terus-menerus dialami.
• Pendapat: Salah satu akar permasalahan seputar kerusakan lingkungan hidup adalah terjadinya pergeseran pemahaman manusia tentang alam.
Argumen: Berbagai fakta kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di tanah air adalah hasil dari suatu pergeseran pemahaman manusia tentang alam.
• Pendapat: Kerusakan lingkungan hidup dan efeknya terus berlangsung dan terjadi. Manusia cenderung untuk menangisi nasibnya.
Argumen: Namun, perlu diingat bahwa tidaklah cukup jika manusia hanya sebatas menangisi nasibnya, tetapi pada kenyataannya tidak pernah sadar bahwa semua kejadian tersebut adalah hasil dari perilaku dan tindakan yang patut diperbaiki dan diubah.
2. Rangkaikanlah pendapat dan argumen yang kamu temukan dalam sebuah kalimat yang singkat dan jelas.
Jawab: cara melestarikan lingkungan hidup dengan cara menjaga lingkungan, tidak merusak alam, mengurangi membuang sampah non-organik, mengurangi sampah limbah, mengurangi asap kendaraan.
Tugas 2: halaman 62
Buatlah ringkasan teks 'Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup' di atas.
• Gagasan pokok paragraf
Paragraf 1: Permasalahan seputar lingkungan hidup selalu terdengar mengemuka.
Paragraf 2: Banyak usaha yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.
Paragraf 3: Kerusakan lingkungan hidup dan efeknya terus berlangsung dan terjadi. Manusia cenderung unruk menangisi nasibnya.
Paragraf 4: Setiap peristiwa dan kejadian alam yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan hidup merupakan suatu pertanda bahwa manusia mesti sadar dan berubah.
Paragraf 5: Lalu, usaha manusia untuk selalu menghindarkan diri dari akibat kerusakan lingkungan hidup tersebut hendaknya bukan dipahami sebagai suatu kenyamanan saja.
Paragraf 6: Salah satu akar permasalahan seputar kerusakan lingkungan hidup adalah terjadinya pergeseran pemahaman manusia tentang alam.
Paragraf 7: Banyak binatang yang seharusnya dilindungi justru menjadi korban perburuan manusia yang tidak bertanggung jawab.
Paragraf 8: Berdasarkan kenyataan demikian, diperlukan suatu perubahan konsep baru.
• Ringkasan
Permasalahan seputar lingkungan hidup selalu terdengar mengemuka. Banyak usaha yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan hidup dan efeknya terus berlangsung dan terjadi. Manusia cenderung unruk menangisi nasibnya. Setiap peristiwa dan kejadian alam yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan hidup merupakan suatu pertanda bahwa manusia mesti sadar dan berubah. Lalu, usaha manusia untuk selalu menghindarkan diri dari akibat kerusakan lingkungan hidup tersebut hendaknya bukan dipahami sebagai suatu kenyamanan saja. Salah satu akar permasalahan seputar kerusakan lingkungan hidup adalah terjadinya pergeseran pemahaman manusia tentang alam. Banyak binatang yang seharusnya dilindungi justru menjadi korban perburuan manusia yang tidak bertanggung jawab. Berdasarkan kenyataan demikian, diperlukan suatu perubahan konsep baru.
Tugas 3: halaman 62
1. Datalah rekomendasi yang disampaikan penulis dalam teks tersebut.
Jawab: manusia sudah seharusnya menghargai dan mendayagunakan alam secara bijak tanpa mengeksploitasinya secara berlebihan. Kita sebaiknya belajar dari masyarakat Papua yang menempatkan alam sebagai ibu mereka.
2. Temukan permasalahan kerusakan lingkungan yang terjadi di lingkungan sekitarmu. Buatlah rekomendasi untuk memecahkan permasalahan-permasalahan tersebut.
Jawab: permasalahan lingkungan saya adalah sampah yang dibuang sembarangan.
Rekomendasi: seharusnya sampah dibuang pada tempatnya, supaya tidak terjadi banjir.
3. Lengkapi rekomendasimu dengan argumen yang mendukung.
Jawab: sampah harus dibuang pada tempatnya agar tidak terjadi pencemaran lingkungan, dan supaya tidak terjadi banjir. Jika sampah dibuang sembarangan dan menyumbat selokan, maka akan terjadi banjir.
B. Mengembangkan Isi Teks Eksposisi
Melengkapi Tesis dengan Argumen yang Mendukung.
Tugas halaman 63 (tabel)
• Paragraf 1
Gagasan pokok: Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang serius.
Gagasan penjelas: Enam masalah lingkungan yang utama tersebut adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam, perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, serta peningkatan polusi dan kemiskinan. Dari hal itu dapat dibayangkan betapa besar kerusakan alam yang terjadi karena jumlah populasi yang besar, konsumsi sumber daya alam dan polusi yang meningkat, sedangkan teknologi saat ini belum dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.
• Paragraf 2
Gagasan pokok: Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh praktik pembangunan yang tidak memerhatikan kelestarian alam, atau disebut pembangunan yang tidak berkelanjutan.
Gagasan penjelas: Seharusnya, konsep pembangunan adalah memenuhi kebutuhan manusia saat ini dengan mempertimbangkan kebutuhan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya.
• Paragraf 3
Gagasan pokok: Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan pada saat ini ternyata jauh dari harapan. Kesulitan penerapannya terutama terjadi di negara berkembang, salah satunya Indonesia.
Gagasan penjelas: Sebagai contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakan terjadi penebangan hutan seluas 3.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas kota Jakarta). Hal ini juga diikuti oleh punahnya flora dan fauna langka. Kenyataan ini sangat jelas menggambarkan kehancuran alam yang terjadi saat ini yang diikuti bencana bagi manusia.
• Paragraf 4
Gagasan pokok: Pada tahun 2005-2006 tercatat, telah terjadi 330 bencana banjir, 69 bencana tanah longsor, 7 bencana letusan gunung berapi, 241 gempa bumi, dan 13 bencana tsunami.
Gagasn penjelas: Bencana longsor dan banjir itu disebabkan oleh perusakan hutan dan pembangunan yang mengakibatkan kondisi alam.
• Paragraf 5
Gagasan pokok: Bencana alam lain yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana.
Gagasan penjelas: Misalnya, banjir yang terjadi di Jakarta pada Februari 2007, dapat dipahami sebagai dampak pembangunan kota yang mengabaikan pelestarian lingkungan.
• Paragraf 6
Gagasan pokok: Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, penyebab utama banjir di Jakarta ialah pembangunan kota yang mengabaikan fungsi daerah resapan air dan tampungan air.
Gagasan penjelas: Hal ini diperparah dengan saluran drainase kota yang tidak terencana dan tidak terawat serta tumpukan sampah dan limbah di sungai. Akhirnya debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan.
• Paragraf 7
Gagasan pokok: Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius yang harus segera diatasi.
Gagasan penjelas: Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.
Tugas halaman 64
• Paragraf 1
Gagasan pokok : Permasalahan seputar lingkungan hidup selal terdengar mengemuka.
Gagasan penjelas : Kejadian demi kejadian yang dialami di dalam negeri telah memberi dampak yang sangat besar. Tidak sedikit kerugian yang dialami, termasuk nyawa manusia. Namun, hal yang perlu dipertanyakan, apakah pengalaman tersebut sudah cukup menyadarkan manusia untuk melihat kesalahan dalam dirinya? Ataukah manusia justru merasa lebih nyaman dengan sikap menghindar dan menyelamatkan diri
dengan tidak memberikan solusi yang lebih baik dan lebih tepat lagi?
• Paragraf 2
Gagasan pokok : Banyak usaha yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.
Gagasan penjelas : Upaya yang dimaksud adalah upaya rekonsiliasi, perubahan konsep atau pemahaman tentang alam dan menanamkan budaya pelestari.
• Paragraf 3
Gagasan pokok : Kerusakan lingkungan hidup dan efeknya terus berlangsung dan terjadi.
Gagasan penjelas : Manusia cenderung untuk menangisi nasibnya. Lama-kelamaan tangisan terhadap nasib itu terlupakan dan dianggap sebagai embusan angin yang berlalu. Bekas tangisan karena efek dari kerusakan lingkungan yang dialaminya hanya tinggal menjadi suatu memori untuk dikisahkan. Namun, perlu diingat bahwa tidaklah cukup jika manusia hanya sebatas menangisi nasibnya, tetapi pada kenyataannya tidak pernah sadar bahwa semua kejadian tersebut adalah hasil dari perilaku dan tindakan yang patut diperbaiki dan diubah.
• Paragraf 4
Gagasan pokok : Setiap peristiwa dan kejadian alam yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan hidup merupakan suatu pertanda bahwa manusia mesti sadar dan berubah.
Gagasan penjelas : Upaya rekonsiliasi menjadi suatu sumbangan positif yang perlu disadari. Tanpa sikap rekonsiliasi, kejadian-kejadian alam sebagai akibat kerusakan lingkungan hidup hanya akan menjadi langganan yang terus-menerus dialami.
• Paragraf 5
Gagasan pokok : Lalu, usaha manusia untuk selalu menghindarkan diri dari akibat kerusakan lingkungan hidup tersebut hendaknya bukan dipahami sebagai suatu kenyamanan saja.
Gagasan penjelas : Akan tetapi, justru kesempatan itu menjadi titik tolak untuk memulai suatu perubahan. Perubahan untuk dapat mencegah dan meminimalisasi efek yang lebih besar. Jadi, sikap rekonsiliasi dari pihak manusia dapat memungkinkannya melakukan perubahan demi kenyamanan di tengah-tengah lingkungan hidupnya.
• Paragraf 6
Gagasan pokok : Salah satu akar permasalahan seputar kerusakan lingkungan hidup adalah terjadinya pergeseran pemahaman manusia tentang alam.
Gagasan penjelas : Berbagai fakta kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di tanah air adalah hasil dari suatu pergeseran pemahaman manusia tentang alam. Cara pandang tersebut melahirkan tindakan yang salah dan membahayakan. Misalnya, konsep tentang alam sebagai objek. Konsep ini memberi indikasi bahwa manusia cenderung untuk mempergunakan alam seenaknya. Tindakan dan perilaku manusia dalam mengeksplorasi alam terus terjadi tanpa disertai suatu pertanggungjawaban bahwa alam perlu dijaga keutuhan dan kelestariannya.
• Paragraf 7
Gagasan pokok : Banyak binatang yang seharusnya dilindungi justru menjadi korban perburuan manusia yang tidak bertanggung jawab.
Gagasan penjelas : Pembalakan liar yang terjadi pun tak dapat dibendung lagi. Pencemaran tanah dan air sudah menjadi kebiasaan yang terus dilakukan. Polusi udara sudah tidak disadari bahwa di dalamnya terdapat kandungan toksin yang membahayakan. Jadi, alam merupakan objek yang terus menerus dieksploitasi dan dipergunakan manusia.
• Paragraf 8
Gagasan pokok : Berdasarkan kenyatan demikian, diperlukan suatu perubahan konsep baru.
Gagasan Penjelas : Konsep yang dimaksud adalah melihat alam sebagai subjek. Konsep alam sebagai subjek berarti manusia dalam mempergunakan alam membutuhkan kesadaran dan rasa tanggung jawab. Oleh karena itu, tindakan merusak lingkungan secara tidak langsung telah merusak kehidupan itu sendiri.
Kegiatan 2: Menyampaikan Kembali Gagasan dalam Teks Eksposisi dengan Bahasa yang Berbeda
Tugas halaman 66 (tabel)
Sampaikanlah isi eksposisi 'Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup' di atas dengan menggunakan bahasamu sendiri.
Jawab:
Permasalahan lingkungan hidup tak henti-hentinya mendera bangsa kita. Akibat tidak adanya solusi yang utuh tentang permasalahan lingkungan hidup, sudah tidak terhitung kerugian yang harus kita tanggung dari sektor ini. setidaknya upaya pelestarian lingkungan hidup haruslah mencakup tiga unsur seperti yang akan dijelaskan berikut ini.
Upaya Rekonsiliasi
Pelestarian lingkungan hidup tidak akan berjalan jika kita tidak menyadari bahwa kerusakan lingkungan hidup salah satunya dilakukan oleh manusia, kita sendiri. Teori apapun tidak akan berguna jika kita tidak menyadari hal ini dan menyesal atas perbuatan kita. Rasa sesal itulah yang akan mendorong kita untuk berbuat lebih baik, mendorong kita untuk melestarikan lingkungan.
Perubahan Konsep Manusia Tentang Alam
Alam bukan sekedar objek. Alam bukanlah benda yang bisa kita rusak dan perlakukan semau kita, tanpa ada resiko yang harus kita tanggung. Alam adalah bagian dari hidup kita sendiri. Merusak alam sama artinya dengan merusak hidup dan diri kita sendiri. Sampai kita benar-benar menghidupi konsep dan cara pandang ini jangan heran jika kerusakan alam tidak akan pernah berhenti.
C. Menelaah Struktur dan Kebahasaan Teks Eksposisi
Kegiatan 1: Mengungkapkan Struktur Teks Eksposisi
Tugas halaman 69 (tabel)
• Tesis/Penyataan Pendapat
Permasalahan seputar lingkungan hidup selalu terdengar mengemuka. Kejadian demi kejadian yang dialami di dalam negeri telah memberi dampak yang sangat besar. Tidak sedikit kerugian yang dialami, termasuk nyawa manusia. Namun, hal yang perlu dipertanyakan, apakah pengalaman tersebut sudah cukup menyadarkan manusia untuk melihat kesalahan dalam dirinya? Ataukah manusia justru merasa lebih nyaman dengan sikap menghindar dan menyelamatkan diri dengan tidak memberikan solusi yang lebih baik dan lebih tepat lagi? Banyak usaha yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Upaya yang dimaksud adalah upaya rekonsiliasi, perubahan konsep atau pemahaman tentang alam dan menanamkan budaya pelestari.
• Argumen 1
Kerusakan lingkungan hidup dan efeknya terus berlangsung dan terjadi. Manusia cenderung untuk menangisi nasibnya. Lama-kelamaan tangisan terhadap nasib itu terlupakan dan dianggap sebagai embusan angin yang berlalu. Bekas tangisan karena efek dari kerusakan lingkungan yang dialaminya hanya tinggal menjadi suatu memori untuk dikisahkan. Namun, perlu diingat bahwa tidaklah cukup jika manusia hanya sebatas menangisi nasibnya, tetapi pada kenyataannya tidak pernah sadar bahwa semua kejadian tersebut adalah hasil dari perilaku dan tindakan yang patut diperbaiki dan diubah.
• Argumen 2
Setiap peristiwa dan kejadian alam yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan hidup merupakan suatu pertanda bahwa manusia mesti sadar dan berubah. Upaya rekonsiliasi menjadi suatu sumbangan positif yang perlu disadari. Tanpa sikap rekonsiliasi, kejadian-kejadian alam sebagai akibat kerusakan lingkungan hidup hanya akan menjadi langganan yang terus-menerus dialami.
• Argumen 3
Lalu, usaha manusia untuk selalu menghindarkan diri dari akibat kerusakan lingkungan hidup tersebut hendaknya bukan dipahami sebagai suatu kenyamanan saja. Akan tetapi, justru kesempatan itu menjadi titik tolak untuk memulai suatu perubahan. Perubahan untuk dapat mencegah dan meminimalisasi efek yang lebih besar. Jadi, sikap rekonsiliasi dari pihak manusia dapat memungkinkannya melakukan perubahan demi kenyamanan di tengah-tengah lingkungan hidupnya.
• Argumen 4
Salah satu akar permasalahan seputar kerusakan lingkungan hidup adalah terjadinya pergeseran pemahaman manusia tentang alam. Berbagai fakta kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di tanah air adalah hasil dari suatu pergeseran pemahaman manusia tentang alam. Cara pandang tersebut melahirkan tindakan yang salah dan membahayakan. Misalnya, konsep tentang alam sebagai objek. Konsep ini memberi indikasi bahwa manusia cenderung untuk mempergunakan alam seenaknya. Tindakan dan perilaku manusia dalam mengeksplorasi alam terus terjadi tanpa disertai suatu pertanggungjawaban bahwa alam perlu dijaga keutuhan dan kelestariannya,
• Argumen 5
Banyak binatang yang seharusnya dilindungi justru menjadi korban perburuan manusia yang tidak bertanggung jawab. Pembalakan liar yang terjadi pun tak dapat dibendung lagi. Pencemaran tanah dan air sudah menjadi kebiasaan yang terus dilakukan. Polusi udara sudah tidak disadari bahwa di dalamnya terdapat kandungan toksin yang membahayakan. Jadi, alam merupakan objek yang terus menerus dieksploitasi dan dipergunakan manusia.
• Penegasan Ulang
Berdasarkan kenyatan demikian, diperlukan suatu perubahan konsep baru. Konsep yang dimaksud adalah melihat alam sebagai subjek. Konsep alam sebagai subjek berarti manusia dalam mempergunakan alam membutuhkan kesadaran dan rasa tanggung jawab. Di sini seharusnya manusia dalam hidupnya dapat menghargai dan mempergunakan alam secara efektif dan bijaksana. Misalnya, orang Papua memahami alam sebagai ibu yang memberi kehidupan. Artinya alam dilihat sebagai ibu yang darinya manusia dapat memperoleh kehidupan. Oleh karena itu, tindakan merusak lingkungan secara tidak langsung telah merusak kehidupan itu sendiri.
Komentar
Posting Komentar