PBSI Bab IV (2)

Nama: Vita Ajeng Sari

Kelas: X MIPA 1


C. Membandingkan Nilai dan Kebahasaan Hikayat dengan Cerpen

Kegiatan 1: Mengidentifikasi Karakteristik Bahasa Hikayat.

Tugas: halaman 128

Kata Arkais: beroleh

Makna Kamus: mendapat


Kata Arkais: titah 

Makna Kamus: kata, perintah


Kata Arkais: buluh

Makna Kamus: tanaman berumpun, berakar serabut, batangnya beruas-ruas, berongga, dan keras; bambu: aur


Kata Arkais: mahligai

Makna Kamus: tempat kediaman raja atau putri-putri raja


Kata Arkais: ditoreh

Makna Kamus: digores, diiris


Kata Arkais: cembul

Makna Kamus: tempat tembakau yang terbuat dari logam


Kata Arkais: inang

Makna Kamus: perempuan yang merawat anak tuannya


Kata Arkais: upeti

Makna Kamus: uang yang wajib dibayarkan oleh negara kecil kepada raja atau negara yang berkuasa atau menaklukkan


Kata Arkais: selit

Makna Kamus: banyak seluk-beluknya


Kata Arkais: bejana

Makna Kamus: benda berongga yang dapat diisi dengan cairan atau serbuk dan dapat digunakan sebagai wadah

Soal:

1. Bacalah kembali Hikayat Bayan Budiman

2. Daftarlah kata-kata arkais di dalamnya

3. Temukan makna kata arkais tersebut dengan menggunakan KBBI

Jawab:

Bertitah: berkata

Sebermula: pada awalnya

Menangguh: menunda

Hatta: kemudian

Berhampiran: bertemu

Menyekat: memisahkan diri

Cembul: tempat tembakau yang terbuat dari logam



Kegiatan 2: Membandingkan Penggunaan Bahasa dalam Cerpen dan Hikayat

Tugas: halaman 132

Bacalah kembali teks Indera Bangsawan dan Hikayat Bayan Budiman serta dan cerpen Tukang Pijat Keliling berikut ini


1. Carilah penggunaan majas yang sama dalam Hikayat Bayan Budiman dan Tukang Pijat Keliling.

a. Jenis majas: Majas hiperbola

Kutipan hikayat: Ia dipinangkan dengan anak saudagar yang kaya, amat elok parasnya, namanya bibi Zainab.

Kutipan cerpen: - Namun keramahannya yang mengalir menambah daya pikat tersendiri.

- Kami sempat menganggap dia adalah pengemis yang diutus kitab suci.

- Setiap hari kami harus menumpahkan tenaga di ladang.


b. Jenis majas: Majas perbandingan

Kutipan hikayat: Karena fitnah di dunia amat besar lagi tajam daripada senjata.

Kutipan cerpen: Kami melihat mata yang bagai selalu ingin memejam, hanya selapis putih yang terlihat


c. Majas retoris:

Kutipan hikayat: Apatah yang dicari oleh segala manusia di dunia ini selain martabat, kesabaran dan kekayaan

Kutipan cerpen: Adakah Darko memang sudah mengetahui segala yang akan terjadi?


d. Jenis majas: Personifikasi

Kutipan hikayat: -

Kutipan cerpen: Tentulah kehadiran Darko membuat kampung kami lebih menggeliat, makin bergairah.


e. Jenis majas: Majas simile

Kutipan hikayat: -

Kutipan cerpen: Kakinya bagai digerakkan tanah, dia begitu saja melangkah tanpa bantuan tongkat.


2. Temukan penggunaan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu dan peristiwa dalam Hikayat Bayan Budiman dan Tukang Pijat Keliling

• Kutipan Hikayat Bayan Budiman:

- Tak seberapa lama setelah ia berdoa kepada Tuhan, maka saudagar Mubarok pun beranaklah istrinya seorang anak laki-laki yang diberi nama Khojan Maimun.

Tak seberapa lama = konjungsi urutan waktu

- Setelah umurnya Khojan Maimun lima tahun, maka di serahkan oleh bapaknya mengaji kepada banyak guru sehingga sampai umur Khojan Maimun lima belas tahun.

Setelah = konjungsi urutan kejadian

- Hatta beberapa lamanya Khojan Maimun beristri itu, ia membeli seekor burung bayan jantan.

Beberapa lamanya = konjungsi urutan waktu

- Maka beberapa di antara itu ia juga membeli seekor tiung betina, lalu di bawanya ke rumah dan ditaruhnya hampir sangkaran bayan juga.

Lalu = konjungsi urutan peristiwa

- Begitulah seterusnya sehingga Khoja Maimun pulang dari pelayarannya.

Seterusnya = konjungsi urutan peristiwa


• Kutipan cerpen Tukang Pijat Keliling

- Kemudian kami ketahui, bila malam hampir tandas, Darko kembali ke tempat pemakaman di ujung kampung.

Kemudian = konjungsi urutan 

- Seminggu kemudian orang-orang kampung gusar.

Seminggu kemudian = konjungsi urutan waktu

- Dengan sikap yang tenang dia mulai mengusap telapak tangan Kurit, menatapnya dengan mata terpejam, kemudian berkata; Telapak tangan adalah pertemuan antara kesedihan dan kebahagiaan.

Kemudian = konjungsi urutan peristiwa

- Setelah merasa tak ada lagi sesuatu yang harus dikerjakan, Darko permisi.

Setelah = konjungsi urutan peristiwa

- Kini hampir setiap malam selalu saja ada yang membutuhkan jasanya.

Kini hampir setiap malam = konjungsi urutan waktu

- Tak lama jelang itu, Surtini si perawan tua menerima lamaran seorang duda dari kampung sebelah.

Tak lama jelang itu = konjungsi urutan waktu.



Kegiatan 3: Membandingkan Nilai dalam Teks Hikayat dan Nilai Cerpen

Tugas: halaman 138

Bandingkan nilai yang terkandung dalam kutipan hikayat dalam cerpen berikut ini.

Jawab: Baik dalam hikayat maupun dalam cerpen terkandung nilai pendidikan tentang pentingnya menuntut ilmu umum dan ilmu agama. 



D. Mengembangkan Cerita Rakyat ke dalam Bentuk Cerpen

Kegiatan 1: Membandingkan Alur Cerita dalam Hikayat dan Cerpen

Tugas 1: halaman 140

Soal:

1. Bacalah kembali cerpen Tukang Pijat Keliling. Tuliskan alur ceritanya (rangkaian peristiwanya) secara singkat.

Jawab:

a. Tiba-tiba saja datang ke kampung kami dengan pakaian tampak lusuh.

b. Setiap malam, dengan membawa minyak urut, dia menyusuri gang-gang di kampung guna menjemput pelanggan.

c. Dia akan berhenti ketika seseorang memanggilnya.

d. Bila hampir malam tandas, Darko kembali ke tempat pemakaman di ujung kampung.

e. Di keranda itulah Darko tidur, memimpikan apa saja.

f. Sudah berhari-hari dia tinggal di sana.

g. Seminggu kemudian orang-orang kampung gusar. Pak Lurah mengumumkan bahwa masjid kampung satu-satunya yang berada di jalan utama, akan segera dipindah ke permukiman berimpitan rumah-rumah warga.

h. Setelah merasa tak ada lagi sesuatu yang harus dikerjakan, Darko permisi. Berjalan kembali menapaki malam yang lengang.

i. Siang hari. Darko selalu duduk-duduk berlama-alama di celah gundukan-gundukan tanah yang berjajar.

j. Malam itu diam-diam Pak Lurah memanggil Darko ke rumahnya.

k. Sesampainya di sana, kami tidak menjumpai Darko.


2. Bacalah hikayat berikut ini kemudian tuliskan alur ceritanya (rangkaian peristiwanya) secara singkat.

Jawab: Maka adalah seorang miskin laki bini berjalan mencari rizkinya berkeliling negara antah-berantah. Hatta, maka pada suatu hari baginda sedang ramai dihadapi oleh segala raja-raja, menteri, hulubalang, rakyat sekalian di penghadapannya. Maka dilemaprilah akan si miskin itu kena tubuhnya habis bengkak-bengka dan berdarah. Maka diusir oranglah akan si Miskin hingga sampailah ke tepi hutan. Maka haripun malamlah. Maka bagindapun berangkatlah masuk ke dalam istanaya itu. Maka segala raja-raja dan menteri, hulubalang rakyat sekalian itupun masing-masing pulang ke rumahnya.

Adapun akan si Miskin itu apabila malam iapun tidurlah di dalam hutan itu. Setelah siang hari maka ia pun pergi berjalan masuk ke dalam negeri mencari riskinya. Maka apabila sampailah dekat kepada kampung orang. Apabila orang yang empunya kampung itu akan melihat akan dia. Mak diusirlah dnegan kayu. Maka si Miskin itupun larilah. Ia lalu ke pasar. Maka apabila dilihat oleh orang pasar itu si Miskin datang, maka masing-masing pun datang ada yang melempari dengan batu, ada yang memalu dengan kayu. Maka si Miskin itupun larilah tunggang langgang.

Maka digalinyalah tanah itu hendak mendirikan tiang teratak itu


3. Bandingkanlah alur cerpen dan hikayat tersebut

Jawab: Pada cerpen, alur ceritanya tidak terlalu rapat, sebalknya pada hikayat si Miskin, kita akan menemukan rangkaian peristiwa yang digambarkan dengan sangat detail dan berurutan



Tugas 2: halaman 141

Bacalah hikayat berikut ini kemudian tuliskan isi cerita hikayat tersebut dalam bentuk cerpen

Jawab: Maka adalah seorang miskin laki bini berjalan mencari rizkinya berkeliling negara antah-berantah. Hatta, maka pada suatu hari baginda sedang ramai dihadapi oleh segala raja-raja, menteri, hulubalang, rakyat sekalian di penghadapannya. Maka dilemaprilah akan si miskin itu kena tubuhnya habis bengkak-bengka dan berdarah. Maka diusir oranglah akan si Miskin hingga sampailah ke tepi hutan. Maka haripun malamlah. Maka bagindapun berangkatlah masuk ke dalam istanaya itu. Maka segala raja-raja dan menteri, hulubalang rakyat sekalian itupun masing-masing pulang ke rumahnya.

Adapun akan si Miskin itu apabila malam iapun tidurlah di dalam hutan itu. Setelah siang hari maka ia pun pergi berjalan masuk ke dalam negeri mencari riskinya. Maka apabila sampailah dekat kepada kampung orang. Apabila orang yang empunya kampung itu akan melihat akan dia. Mak diusirlah dnegan kayu. Maka si Miskin itupun larilah. Ia lalu ke pasar. Maka apabila dilihat oleh orang pasar itu si Miskin datang, maka masing-masing pun datang ada yang melempari dengan batu, ada yang memalu dengan kayu. Maka si Miskin itupun larilah tunggang langgang.

Maka digalinyalah tanah itu hendak mendirikan tiang teratak itu



Kegiatan 2: Menceritakan Kembali Isi Hikayat ke dalam Bentuk Cerpen

Tugas: halaman 145

Untuk memudahkan kamu dalam menulis cerpen berdasarkan isi cerita hikayat di atas, kerjakanlah dulu tugas-tugas berikut.

1. Analisislah gagasan-gagasan pokok dalam teks Hikayat Si Miskin.

2. Susunlah gagasan-gagasan pokok tersebut menjadi sebuah sinopsis cerita yang utuh!

3. Ubahlah hikayat tersebut menjadi sebuah cerpen dengan memerhatikan 

langkah berikut!

(a) Analisislah nilai-nilai yang terdapat dalam hikayat;

(b) Tentukan tema dari sinopsis yang telah kamu buat;

(c) Buatlah poin-poin alur dari tema tersebut sehingga menjadi kerangka cerpen;

(d) Kembangkanlah poin alur tersebut menjadi sebuah cerpen yang memiliki tokoh dan setting berbeda dengan teks asal dengan tetap memerhatikan alur dan nilai.


Jawab:

No 1

Gagasan-gagasan pokok dalam teks Hikayat si Miskin adalah:

1. Seorang raja di Keindraan dibuang dan dikutuk menjadi miskin oleh dewa Batara Indera, dia kemudian dikenal senagai Si Miskin

2. Si Miskin dan istrinya pergi ke Negara Antah Berantah dimana mereka diusir-usir karena pakaianya yang compang-camping dan terpaksa tinggal di hutan.

3. Istri Si Miskin hamil dan mengidam mangga dari kebun raja Negeri Antah Berantah. Di Miskin pun berupaya mengambilnya.

4. Setelah melahirkan, anaknya adalah laki-laki dan diberi nama Marakarmah (anak yang lahir dalam kesulitan)

5. Si Miskin dan keluarganya tiba-tiba menjadi kaya setelah menemukan tajau berisi emas.

6. Dengan kekayaan ini Si Miskin mendirikan Kerajaan Puspa Sari dan menamakan dirinya Maharaja Indera Angkasa dan isterinya bernama Tuan Puteri Ratna Dewi. Ia kemudian memiliki anak kedua yang bernama Nila Kesuma.

7. Karena kekayaannya kerajaan ini mengundang iri kerajaan Antah Berantah. Rajanya kemudian mengatur agar ahli nujum berbohong terhadap ramalannya dan mengatakan bahwa kedua anak itu akan membawa bencana.

8. Akhirnya Marakarmah dan Nila Utama diusir akibat ramalan palsu itu.

9. Di pengasingan Marakarmah dituduh mencuri dan dibuang ke laut. Sementara Nila Utama bertemu dan menikah dengan Putera Mahkota kerajaan Palinggam Cahaya.

10. Sementara Marakarmah akirnya mendarat dan bertemu dengan Cahaya Chairani yang ditawan para raksasa. Mereka berhasil melarikan diri dan menumpang kapal. Namun nahkoda kapal tertarik dengan Cahaya Chairani dan membuang Marakarmah kel laut lagi sehingga dia dimakan ikan.

11. Marakarmah berhasil keluar dari perut ikan dan bekerja pada Nenek Kebayan yang menjual bunga dan bisa bertemu kembali dengan Cahaya Chairani.

12. Marakarmah kemudian bertemu lagi dengan adiknya Nila Kusema.

13. Marakarmah kemudian kembali ke orang tuanya yang lagi-lagi menjadi Si Miskin dan membantu membangun kembali kerajaannya.

14. Akhirnya, Marakarmah pergi negara mertuanya dan memggantikan mertuanya debagai raja.


No 2

Ada seorang suami istri yang dikutuk hidup miskin. Pada suatu hari mereka mendapatkan anak yang diberi nama Marakarma, dan sejak anak itu lahir hidup mereka pun menjadi sejahtera dan berkecukupan. Ayahnya termakan perkataan para ahli nujum yang mengatakan bahwa anak itu membawa sial dan mereka harus membuangnya.Setelah membuangnya, mereka kembali hidup sengsara. Dalam masa pembuangan, Marakrama belajar ilmu kesaktian dan pada suatu hari ia dituduh mencuri dan dibuang ke laut. Ia terdampar di tepi pantai tempat tinggal raksasa pemakan segala. Ia pun ditemukan oleh Putri Cahaya dan diselamatkannya. Mereka pun kabur dan membunuh raksasa tersebut.


Nahkoda kapal berniat jahat untuk membuang Marakarma ke laut, dan seekor ikan membawanya ke Negeri Pelinggam Cahaya, di mana kapal itu singgah. Marakrama tinggal bersama Nenek Kebayan dan ia pun mengetahui bahwa Putri Mayang adalah adik kandungnya. Lalu Marakarma kembali ke Negeri Puspa Sari dan ibunya menjadi pemungut kayu. Lalu ia memohon kepada dewa untuk mengembalikan keadaan Puspa Sari. Puspa Sari pun makmur mengakibatkan Maharaja Indra Dewa dengki dan menyerang Puspa Sari. Kemudian Marakrama menjadi Sultan Mercu Negara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas PBSI Sastra, Karangan, dan Paragraf